Tak hanya ganda putri senior Indonesia yang kesulitan menghadapi ganda putri Jepang. Demikian juga junior-junior Greysia Polii/ Apriyani Rahayu, mengalami hal yang sama. Ini terlihat pada ajang Macau Open 2018 dimana Indonesia ada mengirimkan empat pasangan ganda putri.
Pada turnamen seri HSBC BWF World Tour Super 300 yang berakhir hari Minggu (4/11) di Tap Seac Multisport Pavillion Macau, skuad Indonesia hanya berhasil meloloskan satu wakil ganda putri hingga babak semifinal lewat pasangan muda Yulfira Barkah/ Jauza Fadhila Sugiarto.
Sayangnya, duet Yulfira/Jauza tak berhasil merebut tiket final. Merekan dikalahkan ganda Jepang, Misato Aratama/ Akane Watanabe usai laga tiga game 21-17, 14-21 dan 15-21.
"Di game pertama, kami merasa mainnya sudah benar, tapi tidak bisa kami pertahankan di game kedua dan ketiga, kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Lawan mengubah pola yang membuat posisi kami tidak menguntungkan dan mereka jadi lebih enak menyerang," jelas Yulfira, mengenai laganya melawan ganda putri Jepang, mengutip di situs resmi PBSI.
"Kami merasa kalah berani adu di permainan depan, terutama di game kedua. Lawan mengubah pola permainan jadi no lob pendek dan lebih berani di depan net," ungkap Jauza menambahkan.
Sementara itu, tiga wakil harus terhenti lebih awal. Pasangan Winny Oktavina Kandow/ Virni Putri dikalahkan Yulfira/Jauza pada babak perempat final dengan skor 21-23 dan 10-21. Sedangkan dua wakil kalah di laga perdana, Pitha Haningtyas Mentari/ Rosyita Eka Putri Sari dikalahkan ganda Taiwan, Kuo Yu Wen/ Lin Ying Chun, dengan skor 15-21 dan 17-21.
Sedangkan Tania Oktaviani Kusumah/ Vania Arianti Sukoco tak dapat menahan laju ganda Jepang unggulan satu, Ayako Sakuramoto/ Yukiko Takahata dengan skor 16-21 dan 11-21.
Capaian Yulfira/Jauza dan ketiga pasangan ganda putri pelatnas lainnya mendapat catatan dari Chafidz Yusuf, selaku Asisten Pelatih Ganda Putri PBSI.
"Secara keseluruhan, penampilan pemain ganda putri di turnamen ini cukup bagus, hanya masalah konsen dan fokusnya saja yg masih belum tahan. Khususnya untuk memainkan pola yang bisa cari poin," sebut Chafidz.
"Kalau Yulfira/Jauza juga saya nilai cukup baik, tapi kembali lagi kalah tahan di konsentrasinya. Mereka masih panik dalam pengembalian semua bola. Ganda putri kita sering kalah sama Jepang sebenarnya kalahnya karena Jepang lebih unggul dari ketahanan di fokus selama main. Memang ini yang harus lebih diperbaiki lagi khususnya fokus dan main safe," jelasnya.
sumber
Senin, 05 November 2018
New
Usai Macau Open 2018, Pelatih Nilai Capaian Ganda Putri
About Unknown
SoraTemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of SoraTemplates is to provide the best quality blogger templates.
olahraga
Label:
olahraga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar